Rabu, 15 Mei 2013

POC-STP



PEMAKAIAN PUPUK ORGANIK CAIR MULTIGUNA STP
UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI, KESEJAHTERAAN PETANI
DAN PENGUSAHA PERTANIAN DI INDONESIA


I.PENDAHULUAN

Untuk membangun kemandirian pangan, kesejahteraan petani dan pengusaha pertanian, maka kita harus mampu meningkatkan produktivitas pertanian, perikanan dan peternakan secara bersamaan dan berkelajutan. Sementara itu kondisi tanah pertanian di Indonesia menurut para ahli, sebagian besar dalam kondisi tanah yang sakit, sebagai akibat usaha tani yang sangat intensif, dengan pemakaian pupuk dan bahan kimia dalam jangka panjang, tanpa diimbangi pemakaian pupuk organik yang memadai.

Terjadinya penurunan produktifitas padi dan adanya gejala pelandaian atau leveling off sejak sekitar tahun 1990, telah menyadarkan sebagian besar petani dan para pengusaha pertanian untuk berupaya melakukan usaha pertanian intensif berbasis organik agar dicapai pertanian yang semakin produktif, lebih menguntungjkan dan lestari.

Pemakaian pupuk organik cair multiguna STP secara tepat akan berpengaruh nyata pada terbentuknya kondisi tanah yang sehat, subur dan produktif. Potensi tanah dapat semakin tinggi untuk memaksimalkaan pertumbuhan dan hasil tanaman.

Pupuk organik cair multiguna STP telah dikenal dan dipakai petani, pengusaha pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan semenjak tahun 1984 dan semakin luas pemakaiannya baik di Jawa maupun diluar Jawa. Dan pupuk organik cair STP selama ini telah ikut berperan dalam mendukung program pembangunan pertanian antara lain melalui Sekolah Lapang Pertanian Terpadu (SLPTT), SRI dan pertanian organik lainnya.
 
II.MANFAAT DAN HASIL

Dari uji mutu, efektivitas dan pencapaian hasil di berbagai wilayah, pemakaian  STP dalam penanaman padi ( organik dan semi organik ), bawang merah, kubis, kentang, buah-buahan, jagung, kedelai, ternak sapi, unggas dan ikan lele terbukti mampu mengakselerasi pertumbuhan dan menaikkan produksi sebesar 30% - 100%.

Naiknya produktivitas dan pertumbuhan yang maksimal dapat dicapai karena pupuk organik cair STP memiliki berbagai fungsi dengan kinerja sangat baik yaitu :

Ø  Pemacu pertumbuhan, karena mengandung auksin, giberilin, sitokinin.
Ø  Penyedia nutrisi makro dan mikro secara lengkap, vitamin, asam humik dll.
Ø  Penyedia mikroba penyubur, penambat nitrogen, pelarut posfat, fito hormon.
Ø  Pereduksi, pengurai residu kimia dalam tanah.
Ø  Penguat daya tahan tanaman, peningkatan kecepatan pertumbuhan akar, bibit dan tinggi tanaman.
Ø  Soil Conditioner.

Menurut ahli pertanian, dengan luas panen padi di Indonesia sekitar 11 juat hektar, kita harus mampu mencapai produksi padi pada 6 – 8 ton/ha untuk mencukupi kebutuhan nasional dan untuk menjadi eksportir beras, produksi padi harus ditingkatkan menjadi 8 – 12 ton/ha.

Pemupukan tanaman padi dengan menggunakan STP dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia sekitar 30%. Pemakaian STP dipertanaman padi selama 4 sampai 5 musim tanam telah dapat menggantikan penggunaan pupuk kimia, sehingga dapat dihasilkan padi organik. Sementara itu beras organik yang dihasilkan dari pertanian organik memiliki peluang pasar yang sangat besar dan harga yang lebih menguntungkan dibanding dengan beras biasa (non organik). Pedoman pemakaian pupuk organik cair multiguna STP dan testimoninya tersedia di label kemasan, brosur dan CD.


III.MARKETING DAN LEGALITAS.

Pupuk organik cair multiguna STP dipasarkan dengan harga Rp 35.000,-/btl, kemasan 500 ml, melalui distributor yang ditunjuk oleh perusahaan dan harga produk tersebut sangat kompetitif.

Legalitas :
ü  Ijin edar : Kementerian Pertanian : L851/ORGANIK/DEPTAN-PPVTPP/2011.
ü  Uji mutu dan efektivitas : IPB.
ü  Uji kandungan pupuk : Lab Sucofindo : 298/Smg/LAB/2007.
ü  Hak Merk : IDM000041354.


IV.PENUTUP

Pemakaian pupuk organik cair multiguna STP mampu menciptakan kondisi tanah yang lebih sehat, semakin subur dan produktif, sehingga meningkatkan keuntungan petani, pengusaha pertanian dan terjaganya ekosistem yang baik.

Meningkatnya produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan akan meningkatkan peluang berkembangnya agribisnis dan agroindustri di Indonesia.

1 komentar: